Alkisah tinggal dulu seorang bocah berumur 8 tahun beserta ibunya tinggal di daerah kecil dan jauh dari campur tangan pemerintah,mereka tinggal di gubuk dekat aliran sungai mereka hidup serba kekurangan Ibunya bekerja sebagai petani dan anaknya harus terhenti untuk sekolah karena terbentur biaya,paertanyaanya kemana Ayahnya selama ini,Ayahnya sudah 5 tahun yang lalu meninggalkan mereka karena sakit dan pada dasarnya biaya merupakan alasan mereka
Seorang ibu ini taat sekali dalam beragama beliau tidak menutupi rasa syukurnya saat hidupnya terombang ambing,oleh karena itu pada saat Ia pulang dari lahan tempat ia bekerja Ibu tersebut selalu menginjakkan kakinya ke tempat ibadah itu sementara saat Ibu tersebut bekerja sang anak yang masih kecil hanya bisa bermain dengan mainanya,ia dari mana ia mendapatkan mainan yaitu,anak itu bermain dengan mainan yang Ibunya buat
Suatu hari saat Ibunya pulang dari bertani,Anak itu bertanya “Bu,bagaimana bisa menjadi seorang pemimpin ya bu,dan ibunya menjawab karena kerja keras dan berpendidikan” seketika anak itu berkata ”Ibu,aku ingin jadi pemimpin” maka Ibu tersebut merenungkan perkataan anaknya itu
Keesokan harinya di saat pagi buta Ibu tersebut melangkahkan kakinya menuju koperasi dekat Rumahnya itu ternyata ibu tersebut meminjam uang kepada koperasi itu dengan tujuan agar anaknya bisa bersekolah dan Anak itu pun bersekolah
2 Minggu kemudian tepat hari mengembalikan uang pinjaman dari koperasi dan Ibu tersebut tak ada uang sedikitpun,terus bagaimana kelanjutannya
Pada esok harinya di saat pagi hari saat anaknya masih terlelap tidur di saat itulah di luar gubuk mereka sudah banyak orang yang berdatangan dan alat berat,ternyata mereka adalah pihak koperasi yang sudah menuntut pengembalian uang pinjaman itu,Ibu itu sudah tahu akan hal tersebut dan ia berdoa seketika dan berkata “Aku tahu Tuhan aku lemah tanpaMu aku belum bisa mengembalikan utangku kepada mereka oleh karena itu Tuhan dengan kerendahan Hati ku sujud kepadaMu meminta petunjuk jalan keluar dan membimbing kami ya Tuhan,Amin”
Dengan muka yang pucat ibu dan anak itu keluar dan mereka sudah menuntut apabila uang itu tak kembali maka tanah punyamu milik kami” karena sudah emosi mereka berbuat hakim sendiri dan meratakan gubuk itu dan Anak beserta Ibunya hanya bisa menangisi dan tak mampu berbuat banyak,Setelah mereka pergi datanglah Ibu dan anak itu ke reruntuhan dengan harapan barang mereka bisa diambil
Di saat itu juga Ibu beserta anaknya pergi berjalan kaki,mau kemana mereka tidak tahu arah jalan mereka tetapi di saat kaki telah lemah melangkah ia berhenti dan terus berdoa karena mereka percaya di balik langkah mereka kesusahan mereka ada Tuhan berdiri tegap di samping mereka dan selalu menuntun mereka,
Hari sudah malam dan mereka bermalam di dekat pohon beringin besar dan tinggi,mereka bermalam di situ 7 jam lamanya mereka tidur dan mereka terbangun jua,dan melihat di sekelilingya Sekarung sembako dan uang yang nominalnya cukup besar,mereka heran darimana ini berasal,dari saat itulah mereka membeli tanah dan membuka toko yang kecil dan hidup masih sederhana dan sejahtera,dan tidak lupa senyuman si kecil di pagi hari yang membawa sukacita ibu tersebut saat ia pergi menuntut ilmu
Kesimpulan yang dapat diambil :”Bersukacitalah,bersyukur dan tetap berpegang teguh di dalam Tuhan sesusah apapun jalan hidupmu dan seberapa kasih anugerah yang kamu terima Tangan Tuhan tak pernah lupa merangkul dan menuntun engkau karena Tuhan adalah BapaMu dan kalian adalah Anaknya”
 Ini belum ada apa-apanya dibandingkan buku atau kisah cerita yang menarik anda baca tetapi penulis ingin bertukar pikiran akan sesuatu yang kalian mungkin sudah tahu atau belum,”selamat membaca Tuhan Yesus Menyertai setiap Langkah kalian Amin,GBU all

Pada suatu saat hadirlah seorang bayi,tumbuh dari keluarga yang bahagia dalam kehidupan yang sederhana,mereka hidup di sebuah peternakan,itu bukan punya mereka tetapi orang tua itu dipekerjakan di peternakan itu untuk mengurus binatang-binatang itu
Lahirlah bayi tersebut,dengan tenaga finansial orang tua bayi yang sangat bercukupan oleh karena itu mereka memanggil seorang tabib untuk membantu melahirkan anak mereka,sakit dan deg-degan yang dialami orang tua tersebut
Tak henti-hentinya mereka berdoa,Ya Tuhan kami terima berkat dariMu ya Tuhan dan bantu persalinan ini

Tak lama kemudian terdengar lah suara bayi,tiba-tiba tabib itu tidak bersuara saat bayi itu lahir tetapi sukacita yang luar biasa yang dialami ayah Bayi ini,Menangislah ibu tersebut di saat ia melihat bayi pertamanya tidak mempunyai satu kaki yang lengkap,datanglah ayah bayi itu dengan senyuman yang indah dan ia berkata kepada istrinya : “Kenapa kamu bersedih di saat berkat Tuhan hadir di tengah – tengah kita,dia hadir dengan kekurangan bukan untuk ditangisi atau dihina karena sesungguhnya berkat dan penciptaan Tuhan itu tak ada yang gagal tetapi makhluk ciptaaNya lah yang menganggap hal itu menjadi negativ”
Kemudian selembar kain diambil oleh ibu tersebut dan mengambil setetes demi tetes air matanya dan berkata “Ampunilah aku Ya Tuhan,bimbing aku tuk terima berkatmu”

Kesimpulan yang dapat diambil
“Apapun kelemahan atau kekurangan yang kamu peroleh itu bukan untuk membuat kamu sengsara dan putus asa,karena sesungguhnya Tuhan tak pernah gagal dalam bertindak”
 Selamat membaca,Tuhan Memberkati 🙂